Nama : Abdul Muhni
Kelas : 3EB21
NPM : 29210210
Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia secara historis atau sejarah merupakan varian dari bahasa melayu yang kini juga digunakan di berbagai negara yang luas meliputi Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, bagian selatan Thailand, bagian selatan Filipina, dan beberapa tempat di Afrika Selatan.
Dari
manakah asal mula bahasa Melayu itu? Apakah bahasa itu hanya dituturkan oleh
etnis Melayu sejak berabad-abad lalu? Padahal etnis Melayu sendiri hanya
sebagian kecil saja dari ratusan etnis di nusantara?
Arkeolog
Harry Truman Simanjuntak mengatakan, bahasa Melayu dan ratusan bahasa daerah
lainnya di nusantara sebenarnya berakar dari bahasa Austronesia yang mulai
muncul sekitar 6.000-10.000 tahun lalu. Penyebaran penutur bahasa Austronesia,
ujar Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) itu, merupakan fenomena besar
dalam sejarah umat manusia karena sebagai suatu rumpun bahasa, Austronesia
merupakan yang terbesar di dunia, meliputi 1.200 bahasa dan dituturkan oleh
hampir 300 juta populasi. Masyarakat penuturnya tersebar luas di wilayah
sepanjang 15 ribu km meliputi lebih dari separuh bola bumi, yaitu dari
Madagaskar di barat hingga Pulau Paskah di ujung timur, dari Taiwan-Mikronesia
di utara hingga Selandia Baru di selatan.
Mengenai
asal-usul penutur Austronesia, Harry mengatakan, ada beberapa hipotesa. Yang
paling umum adalah hipotesa bahwa asal leluhur penutur Austronesia adalah
Formosa (Taiwan) atau model “Out of Taiwan”. Arkeolog lainnya Daud A Tanudirjo
menyebutkan, Robert Blust adalah pakar linguistik yang paling lantang
menyuarakan pendapat bahwa asal-ususl penutur Austronesia adalah Taiwan. Sejak
1970-an Blust telah mencoba merekonstruksi silsilah dan pengelompokan
bahasa-bahasa dari rumpun Austronesia misalnya kosakata protobahasa Austronesia
Ada empat
faktor yang menyebabkan Bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia, yaitu:
- Bahasa melayu adalah merupakan Lingua Franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
- Sistem bahasa melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam bahasa melayu tidak di kenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
- Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku2 yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa melayu menjadi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional.
- Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
Bahasa
melayu diangkat menjadi bahasa persatuan di Indonesia pada 28 Oktober 1928
dalam peristiwa yang disebut Sumpah Pemuda. Sejak saat itu, bahasa melayu yang
digunakan di wilayah Indonesia sekarang mulai dinamai Bahasa Indonesia. Namun,
secara resmi penyebutan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di Indonesia baru
muncul pada 18 Agustus 1945 ketika konstitusi Indonesia diresmikan.
Dari
jumlah pemakainya di Indonesia, sebenarnya bahasa melayu bukan bahasa terbesar.
Bahasa Jawalah yang merupakan bahasa terbesar dari segi pemakainya pada saat
itu. Namun, bahasa melayu dipilih sebagai bahasa Indonesia karena bahasa ini
sudah menjadi lingua franca atau bahasa pengantar di wilayah Indonesia dan Asia
Tenggara sejak ribuan tahun lalu. Salah satu buktinya adalah catatan inskripsi
di Sojomerto, Jawa Tengah yang menggunakan bahasa Melayu kuna. Inskripsi ini
tidak bertahun, tetapi menurut estimasi ahli dibuat pada pertengahan abad 7.
Ini menunjukkan bahwa bahasa Melayu pun sudah dikenal di Pulau Jawa sejak
ribuan tahun lalu.
Kita sebagai generasi muda penerus
bangsa seharusnya tidak melupakan sejarah bahasa Indonesia itu sendiri,
sehingga kita bisa menghargai para pendiri bahasa Indonesia itu sendiri serta
melestarikan dan menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan
benar sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Sumber :